Analisis Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah Dasar
Abstract
Kajian ini berangkat dari fenomena adanya kepala sekolah yang telah diangkat oleh pemerintah daerah tanpa melalui jalur penyiapan calon kepala sekolah sehingga terkesan hanya untuk mengejar pemerolehan sertifikat kepala sekolah saja tanpa mengedapankan orientasi pengembangan kompetensi. Kemudian Anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah melalui program Bantuan Pemerintah (BANPEM) begitu besar yakni kurang lebih 435 Milyar rupiah (data LPPKS Indonesia, 2019) tidak diikuti dengan target pencapaian kompetensi, namun hanya dititik beratkan untuk mensertifikatkan sejumlah kepala sekolah yang belum memiliki Nomor Kepala sekolah (NUKS). Tidak ada uji kompetensi yang ditargetkan ketika pasca diklat.Perencanaan kediklatan di tingkat pemerintah daerah (dinas pendidikan) belum terlihat siap yang diindikasikan masih banyaknya kepala sekolah yang tidak terundang untuk mengikuti diklat sampai di awal tahun 2020. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan dimensi kompetensi kewirausahaan kepala sekolah berdasarkan sub-sub dimensi kompetensi.Menghasilkan dan merekomendasikan pemetaan kompetensi kepala sekolah pada dimensi kewirausahaan. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: deskriptif kuantitatif. Penelitian ini berlokasi di Kota Makassar. Alasan peneliti menjadikan Kota Makassar sebagai lokasi penelitian karena daerah ini merupakan sasaran program pendidikan dan pelatihan fungsional penguatan kepala sekolah yang memiliki jumlah peserta yang terbanyak yakni 3 (tiga) angkatan dan juga hasil Uji Kompetensi Kepala Sekolah yang menunjukkan dimensi kompetensi ini sedikit lebih baik dari dimensi kompetensi lainnya. Sumber data penelitian ini terdiri atas kepala sekolah dasar Se-kota Makassar yang pernah mengikuti program pendidikan dan pelatihan penguatan kepala sekolah, dan subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dasar dan menengah pertama yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan data penelitian.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Analisis kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah Dasar (SD) se-Kota Makassar”, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kompetensi kewirausahaan kepala SD se- Kota Makassar dalam kategori sangat baik. Apabila dilihat dari penghitungan jumlah persentase tiap indikator dari per sub variabel, maka yang mempunyai persentase tertinggi adalah sub variabel bekerja keras, sedangkan sub variabel yang mempunyai persentase terendah adalah sub variabel tindakan inovatif Dari beberapa kepala SD di Kota Makassar diketahui telah memiliki kompetensi kewirausahaan dalam kategori sangat baik, namun beberapa juga diantaranya yang mempunyai kompetensi kewirausahaan dalam kategori baik.Walaupun secara keseluruhan kepala SD se- Kota Makassar memiliki kompetensi kewirausahaan yang sangat baik, masih ada sebagian kecil kepala sekolah yang perlu memperbaiki lagi kompetensi kewirausahaan yang dimilikinya terutama mengenai tindakan inovatif dan naluri kewirausahaan.
Downloads
References
Alison Morrison. (2006). A Contextualisation of Entrepreneurship. International Journal of Entrepreneurial Behaviour & Research Vol. 12 No. 4, 2006 pp 192-209 Emerald Group Publishing Limited.
Barnawi & Mohammad Arifin. (2012). Schoolpreneurship: Membangkitkan Jiwa
dan Sikap Kewirausahaan Siswa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Pendidik. (2010).
Instrumen Pemetaan Kompetensi Kepala Sekolah. Surakarta: LPPKS.
Djemari Mardapi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Dan Non Tes. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Douglas J. Fiore. (2013). Introduction To Educational Administration Standards, Theries & Practice (Second Edition). New York: Routledge.
E.Mulyasa. (2005). Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
----------------. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
----------------. (2011). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta:
Bumi Aksara.
Geoffrey G. Meredith et al. (2005). Kewirausahaan Teori dan Praktek. Jakarta:
Penerbit PPM.
Jamal Ma’mur Asmani. (2012). Kepala Sekolah Profesional. Yogyakarta: Diva
Press.
James L. Fisher & James V. Koch. (2008). Born Not Made: The Entrepreneurial
Personality. London: Greenwood Publishing Group.
Johar Permana & Darma Kesuma. (2011). Kewirausahaan dalam Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Joyce Huth Munro. (2008). Educational Leadership. New York: McGraw-Hill.
Kemendiknas. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Diakses dari http://dispendik.gresikkab.go.id/wp-content/uploads/2010/06/Permen-No.- 13-Tahun-2007-tentang-Standar-Kepala-Sekolah2.pdf. pada tanggal 21 Mei 2014 pukul 09.45.
Kunandar. (2010). Guru Profesional, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Lantip Diat Prasojo & Sudiyono. (2011). Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media.
Murip Yahya. (2013). Profesi Tenaga Kependidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Nanang Fattah. (2013). Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks Penerapan MBS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Prim Masrokan Mutohar. (2013). Manajemen Mutu Sekolah Strategi Peningkatan Mutu dan Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam. Yogyakarta: Arruz Media.
Reni Oktavia. (2014). Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok. Diakses dari: ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana/article/download/ 3803/3036.
UU Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diakses dari: http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf
Republik Indonesia. (2004). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentnag Pemerintahan Daerah.
Republik Indonesia. (2013). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 atas Perubahan Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Diakses dari http://sipma.ui.ac.id/files/dokumen/U_SNP_SN%20PT/PP%20SNP/PP0322 013_SNP.pdf. pada tanggal 02 November 2014 pukul 12.35 WIB.
Riduwan. (2013). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Saifuddin Azwar. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Copyright (c) 2022 Muhammad Ardiansyah, Syamsurijal Basri, Irmawati Irmawati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


1.png)


