Kefektifan Model Hybrid Learning Untuk Meningkatkan Kerjasama Siswa
Abstract
Siswa kelas V SD VITA mengalami kesulitan kerjasama dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan secara online. Melihat karakteristik siswa SD yang cenderung mengerjakan tugas individu dan kurangnya interaksi sosial yang terjadi, maka model pembelajaran Hybrid Learning hadir menjadi alternatif dalam pembelajaran yang meningkatkan kerjasama siswa di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan model pembelajaran Hybrid Learning. Desain penelitian ini menggunakan desain pengembangan ADDIE terdiri dari lima tahapan yaitu Analysis atau analisis , Design atau perancangan, Development atau pengembangan, Implementation atau penerapan, dan Evaluation atau evaluasi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkanadanya keefektifan yang mengalami kenaikan dari 38,33% menjadi 70,07% dengan kategori cukup efektif. Berdasarkan kriteria keberhasilan yang digunakan maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model hybrid learning dapat meningkatkan kerjasama siswa kelas V SD VITA
Downloads
References
Ana Nurhasanah, R. A. (2021). Hybrid Learning Sebagai Alternatif Model Pembelajarantematik Di Kelas 2 Sekolah Dasarpada Masa Pandemi. Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Mandiri.
Branch, Robert Maribe. 2009. Intructional Design: The ADDIE Approach. London: Springger Science.
Florence. (2022). Learning loss must be recovered to avoid long-term damage to children’s wellbeing and productivity, new report says. Diunduh 10 Mei 2023, dari situs: https://www.unicef.org/press-releases/learning-loss-must-be-recovered-avoid-long-term-damage-childrens-wellbeing-and
Hake, R, R. (2013). Analyzing Change/Gain Scores. Diunduh 14 Mei 2022, dari situs: http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/prosidingsnf/article/view/4810
Hamzah, Amir. (2020). Metode Penelitian & Pengembangan (Research & Development). Malang: Literasi Nusantara Abadi.
Kaye T. Blended Learning; How to Integrate Online and Traditional Learning, Kogan Page Limited 2003.
Kemendikbud.go.id (2021, 20 April). Dampak Negatif Satu Tahun PJJ, Dorongan Pembelajaran Tatap Muka Menguat. Diakses pada 27 April 2022 dari https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/04/dampak-negatif-satu-tahun-pjj-dorongan-pembelajaran-tatap-muka-menguat
Kemendikbud.go.id. (2020, 10 Maret). Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19. Diakses pada April 2022 dari: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/surat-edaran-pencegahan-covid19-pada-satuan-pendidikan
Kemendikbud.go.id. (2021, 16 September). Surat Edaran No. 4 Tahun 2021 mengenai Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik 2021/2022. Diakses pada April 2022 dari: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/09/surat-edaran-penyelenggaraan-pembelajaran-tatap-muka-tahun-akademik-20212022
Sabani, F. (2019). Perkembangan Anak - Anak Selama Masa Sekolah Dasar (6 - 7 Tahun). Didakta: Jurnal Kependidikan, 8(2), 89–100.
Santoso, singgih. 2014. Statistik Parametrik Edisi Revisi. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Smaldino, Sharon E., Lowther, Deborah L. dan Russell, James D. 2008. Instructional Technology and Media for Learning. Ninth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Sri Gusty, dkk. 2020. Belajar Mandiri: Pembelajaran Daring di Tengah Pandemic Covid-19. Yayasan Kita Menulis.
Tusyana, E., & Trengginas, R. (2019). Analisis Perkembangan Sosial-Emosional Anak. Jurnal Iventa, 3(1), 18–26.
Copyright (c) 2023 Intan Permata Sari, Murtadlo Murtadlo, Muhammad Imam Farisi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


1.png)


