Implementasi Program Gerakan Literasi Sekolah: Studi di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kabila
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) pada (1) tahap pembiasaan, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA)Negeri 1 Kabila. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis deskriptif eksplanatori. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan guru di SMA Negeri 1 Kabila sejumlah 70 orang, dan seluruhpopulasi dijadikan sampel dengan teknik sampel jenuh. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data menggunakan deskriptif persentase. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa: (1) Implementasi Program GLS pada indikator tahap pembiasaan, rata-rata persentasesebesar 81%, yang menunjukkan bahwa pelaksanaannya berada dalam kategori baik; (2) Implementasi Program GLS pada indikator pengembangan, diperoleh persentase sebesar 84%, yang juga termasuk dalam kategori baik; dan (3) Implementasi Program GLS pada indikator tahap pembelajaran, hanya memperoleh rata-rata presentasesebesar 74 % yang berada dalam kategori kurang baik.
References
Refika Aditama.
Antoro, B. 2017. Gerakan Literasi Sekolah:Dari Pucuk Hingga Akar Sebuah. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Binti, M. 2009, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Implementasi pada
Tingkat Pendidikan Dasar (SD/MI). Jurnal , hal 77.
Dafit, F. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Multiliterasi terhadap Kemampuan
Membaca Siswa Sekolah Dasar.Jurnal Inovasi Pendidikan Dan Pembelajaran
Sekolah Dasar, 1, 87–100.
Faizah, D.U., dkk. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian.
Kasiun. M dan Mursid, M. 2015. Upaya Meningkatkan Minat Baca Sebagai sarana
untuk Mencerdaskan Bangsa. Jurnal Pena Indonesia. Volume (2). No. 1, hal 81
Kemendikbut. 2016. Permendikbut 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Sekolah
Dasar dan Menengah, Jakarta: Kemendikbut.
Kurniawan, H. 2014. Pembelajaran Menulis Kreatif: Berbasis Komunikatif dan
Apresiatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kuncoro, Mudrajad
Lian, B., & Nopilda, L. 2018. (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi
Pendidikan) . Manajemen Pendidikan
Mas, S. R., dkk. 2019. Evaluasi Pelaksanaan Program Gerakan Literasi di Sekolah
Dasar. Jurnal : Universitas Negeri Gorontalo
Mursyid, M. 2016. Membumikan Gerakan Literasi di Sekolah. Yogyakarta: Lembaga
Ladang.
Ortlieb, T.,2010. Sparking Children’s Interes in Reading. InternasionalJournal of
Education
Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Rahayu, T. 2016. Penumbuhan Budi Pekerti Melalui Gerakan Literasi Sekolah.The
Progressive and Fun Education Seminar, hal 179–183.
Ramandanu, F.,2019. Gerakan Literasi Sekolah Melalui Pemanfaatan Sudut Baca Kelas
Sebaga Sarana Alternatif Penumbuhan Minat Baca Siswa.Jurnal : Universitas
PGRI Semarang
Rohman, S. 2017. Membangun Budaya Membaca Pada Anak Melalui Program.
Gerakan Literasi Sekolah.Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Wulandari R., 2017. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah di SMP 5 Malang.Jurnal
: Universitas Muhammadiya Yogyakarta
Tarigan, H.G 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung.
Penerbit Angkasa
Thoha, M, C. 1990. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali..
Undang-Undang No 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Yusuf dkk. 2010 . Benchmark Internasional Mutu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wiedarti, dkk. 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Dirjen
Dikdasmen Kemendikbud RI
Wulandari R., 2017. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah di SMP 5 Malang.Jurnal
: Universitas Muhammadiya Yogyakarta
Copyright (c) 2025 Melisa Prisilia Abdulrahman, Abd Kadim Masaong, Besse Marhawati, Intan Abdul Razak

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.