PENERAPAN PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA STUDI ETNOGRAFI PENDIDIKAN DI SDN 61 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris, sejauh mana gagasan Ki Hadjar Dewantara lebih khusus mengenai ekosistem persekolahan, hukuman, guru dan gender mendapatkan ruang implementasi di SDN 61 Kota Timur Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi pendidikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: observasi partispatif, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa gagasan Ki Hadjar Dewantara belum terprogram secara khusus di sekolah, karena gagasan dan profil Ki Hadjar Dewantara lebih diperlakukan sebagai momen tahunan melalui upacara Hari Pendidikan Nasional dan seremoni serupa lainnya. Secara empiris, gagasan Ki Hadjar Dewantara belum terinternalisasi memadai untuk menambah wawasan mengenai praktik pendidikan di sekolah dasar. Di SDN 61 Kota Timur, upaya-upaya untuk menjalankan gagasan Ki Hadjar Dewantara telah dikerjakan. Dalam hubungannya dengan atmosfer persekolahan, sangat dipengaruhi oleh kebijakan, hubungan timbal balik yang produktif, antara orang tua, sekolah dan masyarakat. Di bagian hukuman, guru punya cara sendiri, hanya saja sebagaimana yang telah dianjurkan oleh Ki Hadjar Dewantara bahwa menghukum harus selaras dengan kesalahan, mempertimbangkan keadilan dan dilakukan dengan segera. Mengenai guru dan gender, penerapannya sangat situasional, tetapi berkembang pandangan bahwa lebih baik yang mengajar di kelas rendah (1, 2 dan 3) yaitu guru perempuan.
Copyright (c) 2022 Mohamad Rezki Daud, Basri Amin, Muhammad Sarlin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
							
							



