Pengembangan Instrumen Asesmen Diagnosis Perilaku Bullying Peserta Didik pada Tingkat SMA Sederajat
Abstract
Jurnal ini memaparkan langkah-langkah dalam pengembangan instrumen asesmen diagnosis perilaku perundungan peserta didik pada tingkat SMA sederajat, khususnya terkait dengan penentuan aspek bentuk-bentuk perilaku perundungan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam merumuskan indikator-indikator asesmen diagnosis perilaku perundungan peserta didik pada tingkat SMA sederajat tersebut. Adapun aspek-aspek bantuk–bentuk perilaku perundungan/bullying yang digunakan sebagai dasar dalam pengembangan instrumen asesmen diagnosis tersebut, meliputi: bullying fisikal, bullying verbal, bullying sosial, dan bullying cyber/elektronik. Berdasarkan keempat aspek tersebut, selanjutnya dirumuskan indikator-indikator instrumen asesmen diagnosis perilaku perundungan peserta didik pada tingkat SMA sederajat. Akhirnya, indikator-indikator itulah yang dipakai sebagai dasar untuk merumuskan butir-butir pernyataan dalam suatu angket sebagai instrumen untuk mendiagnosis perilaku perundungan pada peserta didik. Instrumen asesmen diagnosis tersebut berupa angket diagnosis. Berdasarkan hasil pengujian pada ahli, ternyata instrumen diagnosis perilaku perundungan pada peserta didik dapat dikembangkan dan djiadikan sebuah angket diagnosis perilaku perundunga peserta didik pada tingkat SMA sebagai hasil dari desain invansi penulis.
Abstract
This journal describes the steps in developing an assessment instrument for the diagnosis of bullying behavior of students at the high school and equivalent level, especially related to determining aspects of forms of bullying behavior that can be used as a basis for formulating indicators for the assessment of the diagnosis of bullying behavior of students at the high school and equivalent level. the. The aspects of bullying behavior that are used as a basis for developing diagnostic assessment instruments include: physical bullying, verbal bullying, social bullying, and cyber/electronic bullying. Based on these four aspects, indicators for an assessment instrument for diagnosing bullying behavior of students at the high school and equivalent level were formulated. Finally, these indicators are used as a basis for formulating statement items in a questionnaire as an instrument for diagnosing bullying behavior in students. The diagnostic assessment instrument is in the form of a diagnostic questionnaire. Based on the results of expert testing, it turns out that an instrument for diagnosing bullying behavior among students can be developed and used as a questionnaire to diagnose bullying behavior among students at the high school level as a result of the author's innovative design.
References
Anitah, S. (2009). Media pembelajaran. Surakarta: Yuma Presindo.
Collen Caman, What country has the most bullies? http://www.latitudenews.com/story/whatcountry-has-the-most-bullies-2/
Geldard & Kathryn. (2012). Konseling Remaja : Intervensi Praktis Bagi Remaja Berisiko. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Kustandi, Cecep & Sutjipto, B. (2011). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.
Lawson, G. (2005). The Poster Presentation: An Exercise In Eff ective Communication. Journal of Vascular Nursing, 23.
Mastur dan Triyono. (2014). Materi Layanan Klasikal Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta: Paramitra. Mukhtar, M., Yusuf, S., & Budiamin, A. (2016). Program Layanan Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Self-Control Siswa. PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling, 5(1), 1- 16.
Priyatna. Andri, (2010). Let’s End Bullying. Jakarta : PT. Elex Media Komputerindo, Gramedia.
Republika Online, 23 Oktober 2014; Mark Pierce, Eliminate violence from our classrooms, The Jakarta Post, 28 February 2015).
Rigby, K. (2003) Consequences of bullying in schools, The Canadian Journal of Psychiatry,48(9), 583–590.
S Raj Mestry, Martyn van der Merwe and Joan Squelch, Bystander behaviour of school children observing bullying 2006 (3) (2),A-eDUC JOURNAL, pp. 46-59.Craig, W., Harel-Fisch, Y., Fogel-Grinvald, H., Dastaler, S., Hetland, J., Simons-Morten, B., et al. (2009). A cross-national profile of bullying and victimization among adolescents in 40 countries. International Journal of Public Health, 54, S216–S224.
Shu-Ling Lai, Renmin Ye dan Kuo-Pao Chang Bullying in Middle Schools: An Asian Pacific Regional Study. Asia Pacific Education Review 2008 (9) (4) 393-405, 395.
Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA). 2008. Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta: Grasindo.
							
							


