Kapasitas Organisasi Desa Suci Dalam Upaya Digitalisasi Data Desa

  • Sri Rezeky Indiani Husnita Universitas Padjadjaran
  • Nina Karlina Universitas Padjadjaran
Keywords: Kapasitas organisasi, pemerintah desa, organisasi publik

Abstract

Tulisan ini menekankan beberapa hambatan dalam digitalisasi data Desa Suci, termasuk kurangnya SDM terlatih, minimnya penguasaan teknologi, sistem pengumpulan data yang kurang efektif, dan kendala dalam penganggaran program. Tujuan utama tulisan adalah menggambarkan kapasitas organisasi Pemerintah Desa Suci secara komprehensif, dengan harapan memberikan wawasan mendalam untuk perbaikan dan peningkatan keberlanjutan digitalisasi di tingkat desa. Metode penelitian kualitatif digunakan, dengan landasan teori kapasitas organisasi Hall et al. (2003). Teori ini mengidentifikasi tiga komponen utama, yaitu kapasitas finansial, sumber daya manusia, hubungan dan jaringan, infrastruktur dan proses, serta perencanaan dan pengembangan. Hasil penelitian menyoroti kekurangan dalam beberapa aspek kapasitas organisasi Desa Suci, termasuk kurangnya bimbingan teknis, kerjasama yang kurang optimal, kelemahan dalam menerapkan SOP dan pemeliharaan website, serta kekurangan perencanaan tertulis dalam program digitalisasi data desa. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa kapasitas organisasi Pemerintah Desa Suci masih belum memenuhi standar teori Hall et al. (2003), dengan hanya tercapainya satu dari lima dimensi, yakni kapasitas finansial. Perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas organisasi agar dapat mengatasi hambatan-hambatan yang diidentifikasi.

References

Crawford, J., et al. (2020). COVID-19: 20 countries’ higher education intra-period digital pedagogy responses. Journal of Applied Learning & Teaching, 3(1), 1-20.

Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Sage Publications.

De Pablos Heredero, C., & Berzosa, D. L. (2011). Open innovation in firms and public administrations: Technologies for value creation. In Open Innovation in Firms and Public Administrations: Technologies for Value Creation. https://doi.org/10.4018/978-1-61350-341-6.

Flick, U., Von Kardorff, E., & Steinke, I. (2004). What is qualitative research? An introduction to the field. A companion to qualitative research, 1, 3-11.

Hall, M., et al. (2003). The capacity to serve. A Qualitative Study of the Challenges Facing Canada’s Nonprofit and Voluntary Organizations, Toronto, Canadian Centre for Philanthropy.

Johannessen, J. A., & Olsen, B. (2010). The future of value creation and innovations: Aspects of a theory of value creation and innovation in a global knowledge economy. International Journal of Information Management, 30(6), 502-511.

Jokinen, J. P., et al. (2016). Crowdsensing-based transportation services—An analysis from business model and sustainability viewpoints.

Mukhsin, M. (2020). Peranan teknologi informasi dan komunikasi menerapkan sistem informasi desa dalam publikasi informasi desa di era globalisasi. Teknokom, 3(1), 7-15.

Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta: Bandung.

Sumaryana, A., Nurasa, H., & Sukarno, D. (2021). Pendekatan Penelitian, Desain Penelitian, dan Metode Penelitian: Referensi untuk Penulisan dan Penyusunan Tugas Akhir.

Published
2024-05-09
Section
Articles