Kapasitas Organisasi Pemerintah Desa Bayongbong Dalam Pengelolaan Saluran Irigasi

  • Dewi Roro Arum Husnul Chotimah Universitas Padjadjaran
  • Nina Karlina Universitas Padjadjaran
Keywords: Kapasitas organisasi, pemerintah desa, saluran irigasi

Abstract

Tulisan ini menggambarkan hasil penelitian mengenai kapasitas organisasi Pemerintah Desa Bayongbong dalam Pengelolaan Saluran Irigasi di Desa Bayongbong. tulisan ini menggunakan metode berupa penelitian kualitatif untuk mengetahui bagaimana kapasitas organisasi Pemerintah Desa khususnya dalam pengelolaan saluran irigasi desa. Pengumpulan data dilakukan dengan mengobservasi dan mewawancarai pihak-pihak terlibat dalam hal pengelolaan saluran irigasi di Desa Bayongbong. Desa Bayongbong memiliki saluran irigasi yang cukup mendominasi dan berpengaruh pada kehidupan masyarakatnya sehingga pengelolaan saluran irigasi merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh Pemerintah Desa Bayongbong. Kapasitas organisasi dapat diukur melalui beberapa dimensi, yaitu Staff Members, Infrastructure, Technology, and Financial Resources, Strategic Leadership, Program and Management Process, dan Networking and Linkages (Horton, 2003). Hasil menunjukkan bahwa kapasitas organisasi Pemerintah Desa Bayongbong dalam pengelolaan saluran irigasi desa sudah cukup baik, namun terdapat beberapa permasalahan di antaranya keterbatasan jumlah sumberdaya manusia dalam mengelola bangunan irigasi, pengelolaan irigasi yang belum terselenggarakan secara berkeadilan dan proposional sesuai dengan kebutuhan masyarakat pemakai air bersih dari saluran irigasi, dan pengalokasian dana yang dibuat dalam anggaran desa masih belum bisa menyelesaikan permasalahan terkait pengelolaan irigasi desa.

References

Akbarullah, M. (2020). Analisis Pembangunan Saluran Irigasi Terhadap Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Petani Padi di Desa Banyu Urip Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin. Jurnal Teknik, 1(2), 25-37.

Andriana, P. (2022). Pengelolaan Dana Desa dalam Meningkatkan Pembangunan Irigasi (Studi Desa Bingkat Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai) [Doctoral dissertation, Universitas Medan Area].

Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2016). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches. Sage publications.

Fiszbein, A. (1997). The emergence of local capacity: lessons from Colombia. World Development, 25(7), 1029-1043.

Horton, D., et al. (2003). Evaluating Capacity Development: Experiences from Research and Development Organizations around the World, International Service for National Agricultural Research.

Iqbal, M., Mirna, R., & Susanti, E. (2022). Kapasitas Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jabar dalam Pengembangan Benih Padi Induk. JANE-Jurnal Administrasi Negara, 13(2), 336-340.

Sidauruk, T. (2009). Pengelolaan Irigasi di Desa Sei Muka Kecamatan Talawi Kabupaten Asahan. Jurnal Geografi, 1(1), 65-72.

Sugiman, S. (2018). Pemerintahan Desa. Binamulia Hukum, 7(1), 82-95.

Sugiyono. (2013). Metodologi Riset Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Supadi, S. (2007). Ketersediaan Debit Air untuk Irigasi Pedesaan di Sungai Cipeles Jawa Barat. Media Komunikasi Teknik Sipil, 15(3), 308

Published
2024-05-09
Section
Articles