Penerapan Teknik Konseling Kreatif Berwawasan Budaya Untuk Mencegah Perilaku Perundungan Pada Siswa
Abstract
Tujuan penerapan teknik konseling kreatif berwawasan budaya untuk yaitu mencegah perilaku perundungan pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) sehingga mampu menangkal terjadinya kasus perundungan yang lebih tinggi di masa depan dikalangan siswa sehingga perlu diantisifasi sejak dini menggunakan berbagai teknik konseling kreatif yang meliputi; 1) Metafora, 2) Impact, 3) Ekspresif, 4) Guided imagery, 5) Prop interventions, dan 6) Music intervention yang disesuaikan dengan kondisi budaya setempat. Berkenaan dengan program tersebut maka target khusus yang hendak dicapai yaitu para siswa memahami pentingnya menghindari perilaku perundungan kepada sesama siswa ataupun kepada orang lain dalam kehidupan sehari-harinya. Metode yang digunakan dalam penerapan teknik konseling kreatif berwawasan budaya untuk mencegah perilaku perundungan yaitu menggunakan metode pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan melalui pemberian materi dan pelaksanaan simulasi. Hasil akhir pengabdian menunjukan bahwa adanya peningkatan pemahaman dan kuatnya komitmen untuk menghindari perilaku perundungan dalamkehidupan sehari-hari.
References
Akbar, G. (2013). Mental Imagery Mengenai Lingkungan Social Yang Baru Pada Korban Bullying. Jurnal. Psikologi. Vol. 1. No. 1.
Coloroso. (2007). Stop Bullying: Memutuskan Rantai Kekerasan Anak Dari Persekolahan Hingga SMA. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Costrie, G. W. (2009). Fenomena Bullying di Sekolah Dasar Negeri di Semarang. Jurnal Psikologi. Vol. 5. No. 2 Desember.
Geldar, K. (2012). Konseling Remaja Interveksi Praktis Bagi Remaja Beresiko Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
Masdin. (2013). Fenomena Bullying Dalam Pendidikan. Jurnal. Al-Ta’dib. Vol. 6. No. 2. Juli.
Nurihsan, J. A. (2012). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama.
Prahardika, A. N. (2014). Upaya Meningkatkan Pemahaman Bahaya Bullying Melalui Bimbingan Klasikal Pada Siswa. Jurnal. Psikopedagogi.Vol. 3. No. 1.
Prayitno. (1995). Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Ghalia.
Rigby, K. (2003). Bullying Prevention: Creating a Positive School Climate and Carers. Australia: Australia Government Attorney-General’s Department.
Sanders dan Phye. (2004). Bullying: Implications For The Classroom. San Diego: Elsevier Academic Press.
Santrock, J. (2000). Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sitasari, N. W. (2016). Pengetahuan Dan Ketermpilan Guru Dalam Menangani Perilku Bullying. Jurnal. Forum Ilmiah. Vol. 13. No. 2. Mei.
Suryanto, T. M.. (2015). Self Disclosure, Perilaku Asertif Dan Kecenderungan Terhindar Dari Tindakan Bullying. Jurnal. Psikologi Indonesia. Vol. 4. No. 2. Mei.
Usman, I. (2013). Kepribadian, Komunikasi, Kelompok Teman Sebaya, Iklim Sekolah dan Perilaku Bullying. Journal HUMANITAS: Indonesia Psychological. Hlm: 51-52.
Wiyani, A. N. (2012). School Save Our Children From School Bullying. Yogyakarta; Arruzz Media



